Makna 'Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu'

Makna dari “Surga itu dibawah telapak kaki ibu” 

Surga dibawah telapak kaki ibu adalah sebuah kata kiasan betapa wajibnya kita mentaati dan berbakti kepada ibunda, kepentingan beliau diutamakan mengalahkan kepentingan kita hingga diibaratkan letak diri kita itu bagaikan debu yang berada dibawah telapak kakinya bila kita ingin mendapat Surga. 



الْجَنَّة تَحْت أَقْدَام الْأُمَّهَات قَالَ رَوَاهُ أَحْمَد وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَهْ وَالْحَتمنعه
ة
ة

“Surga itu dibawah telapak kaki ibu”. (HR. Ahmad, 
an-Nasaai, Ibnu Maajah dan al-Hakim).

( الجنة تحت أقدام الأمهات ) يعني لزوم طاعتهن سبب قريب لدخول الجنة

“Surga itu dibawah telapak kaki ibu”.
Maknaya selalu mentaatinya menjadikan sebab akan dekatnya seseorang memasuki surga.
[ At-Taysiir Bi Syarh al-Jaami’ as-Shoghiir I/996 ].

«الجنة تحت أقدام الأمهات» ويعني: أن من بر أمه وقام بحقها دخل الجنة

“Surga itu dibawah telapak kaki ibu”. 
Maknanya barangsiapa yang berbakti dan memenuhi hak-hak ibunya niscaya masuk surga. 
[ Daliil al-Faalichiin I/245 ].
3642
(الجنة تحت أقدام الأمهات) يعني التواضع لهن وترضيهن سبب لدخول الجنة ....وقال العامري المراد أنه يكون في برها وخدمتها كالتراب تحت قدميها مقدما لها على هواه مؤثرا برها على بر كل عباد الله لتحملها شدائد حمله ورضاعه وتربيته وقال بعض الصوفية : هذا الحديث له ظاهر وباطن وحق وحقيقة لأن المصطفى صلى الله عليه وسلم أوتي جوامعالكلم فقوله الجنة إلخ ظاهره أن الأمهات يلتمس رضاهن المبلغ إلى الجنة بالتواضع لهن وإلقاء النفس تحت أقدامهن والتذلل لهن والحقيقة فيه أن أمهات المؤمنين هن معه عليه السلام أزواجه في أعلى درجة في الجنة والخلق كلهم تحت تلك الدرجة فانتهاء زوس الخلق في رفعة درجاتهم في الجنة وآخر مقام لهم في الرفعة أول مقام أقدام أمهات المؤمنين فحيث انتهى الخلق فهن ثم ابتداء درجاتهن فالجنة كلها تحت أقدامهن وهذا قاله لمن أراد الغزو معه وله أم تمنعه

“Surga itu dibawah telapak kaki ibu”.
Maknanya patuh dan ridhonya menjadi sebab masuknya seseorang didalam surga

Al-Aamiri berkata “maksudnya ukuran dalam berbakti dan khidmah pada para ibu bagaikan debu yang berada dibawah telapak kaiki mereka, mendahulukan kepentingan mereka atas kepentingan sendiri dan memilih berbakti pada mereka ketimbang berbakti pada setiap hamba-hamba Allah lainnya sebab merekalah yang rela menanggung beban penderitaan kala mengandung, menyusui serta mendidik anak-anak mereka”.

Sebagian Ulama Tashawuf mengatakan "Hadits ini memiliki arti secara dhahir, bathin, hak dan haqiqat karena baginda nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wasallam mampu menguasai segala kesempurnaan bahasa.

Maka makna “Surga itu dibawah telapak kaki ibu” makna dhohirnya adalah para ibu keridhaannya yang mampu menghantarkan kedalam surga harus diraih dengan berprilaku rendah diri, patuh bagaikan meletakkan diri kita dibawah telapak kakinya.

Makna haqiqatnya bahwa para ibu-ibu orang mukmin kelak disurga berada ditempat tertinggi bersama dengan Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wasallam dan setiap makhluk berada dibawah derajat tersebut, Maka puncak derajat para makhluk disurga berada kedudukannya berada dibawah telapak kaki para ibu, dengan demikian semua derajat yang terdapat didalam surga yang kelak dihuni orang-orang mukmin kesemuanya berada dibawah telapak kaki para ibu sebab keluhuran derajat mereka didalam surga. [ Faidh al-Qadiir III/477 ].

الجنة تحت أقدام الأمهات قال الطيبي قوله عند رجلها كناية عن غايةالخضوع ونهاية التذلل كما في قوله تعالى واخفض لهما جناح الذل من الرحمة الإسراء

“Surga itu dibawah telapak kaki ibu”.
At-Thiiby berkata “Ungkapan Nabi ‘dibawah telapak kakinya’ adalah kata kiasan dari bersikap patuh dan taat padanya secara totalitas sebagaimana keterangan dalam firman Allah Ta’alaa :Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan katakanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. 17:24).
[ Marqah al-Mafaatiih Syarh al-Misykaah XIV/224 ].

Berbaktilah pada ibu dan bapakmu, bila ia telah meninggal minimal doakan keduanya sehabis sholat.....

{ أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير } (3) . فالشكر لله على نعمة الإيمان ، وللوالدين على نعمة التربية . وقال سفيان بن عيينة : من صلى الصلوات الخمس فقد شكر الله تعالى ، ومن دعا لوالديه في أدبار الصلوات فقد شكرهما .وفي صحيح البخاري عن عبد الله بن مسعود قال : سألت النبي صلى الله عليه وسلم : أي الأعمال أحب إلى الله عز وجل ؟ قال : الصلاة على وقتها قال : ثم أي ؟ قال : بر الوالدين قال : ثم أي ؟ قال : الجهاد في سبيل الله (1) . فأخبر صلى الله عليه وسلم أن بر الوالدين أفضل الأعمال بعد الصلاة التي هي أعظم دعائم الإسلام . (2)
(3) سورة لقمان / 14 .
(1) حديث ابن مسعود : " أي الأعمال أحب إلى الله . . . " أخرجه البخاري ( الفتح 10 / 400 ـ ط السلفية ) ومسلم ( 1 / 90 ـ ط الحلبي )
(2) الجامع لأحكام القرآن للقرطبي 10 / 237ـ 238 .

“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. 31:14)

Dalam ayat tersebut syukur pada Allah artinya mensyukuri atas kenikmatan iman, sedangkan syukur kepada kedua orang tua maknanya mensyukuri atas jerih payah orang tua karena telah merawat, mendidik dan mengasuh kita sejak kecil.
Tsofyan Bin ‘Uyainah berkata “Barangsiapa telah menjalani shalat lima waktu maka ia telah bersyukur kepada Alloh, dan barangsiapa mendoakan kedua orangtuanya setelah sholat maka ia telah bersyukur kepada keduanya”.

Dalam shahih al-Bukhori diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata “Saya bertanya kepada Rasulullah Sholallohu 'alaihi wasallam , ‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Alloh ?’ 
Beliau Sholallohu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Sholat pada waktunya’, 
Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi ?’, 
Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orang tua’, 

Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi ?’, 
Beliau bersabda, ‘Berjihad (berjuang) di jalan Allah’. 

Selanjutnya Rasulullah Sholallohu 'alaihi wasallam mengkhabarkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah amalan yang paling disukai oleh Allah setelah sholat yang merupakan paling agungnya tiang-tiang agama islam. “ (HR.Bukhari dan Muslim). 
[ Al-Mausuuah al-Fiqhiyyah VIII/65 ]. 

Wallaahu A'lamu Bis Showaab.