Kisah Pemuda Dinaungi Keberuntungan Berkat Sholat Dhuha

Kisah Pemuda Dinaungi Keberuntungan Berkat Sholat Dhuha

SuaraNetizen.com _ Sholat dhuha adalah amalan sholat sunnah yang sangat efektif bagi mereka yang ingin agar hajatnya terkabul atau ingin keluar dari kesusahan dan selalu mendapatkan keberuntungan dari Allah SWT. Keajaiban sholat dhuha, manfaat sholat dhuha, khasiat sholat dhuha memang benar-benar terbukti. Silahkan simak kisah selengkapnya berikut ini.

Manfaat sholat dhuha

Kisah ini diceritakan oleh seseorang bernama Muhamad Ihsan. Salah satu dari 7 sunnah harian Rasulullah SAW adalah shalat Dhuha. Dan inilah amalan yang saya lakukan semenjak saya masuk SMK (SMA). Berawal dari nasehat ibu yang mengatakan “san … mulai sekarang, rajinin shalat-shalat sunnah seperti dhuha, tahajud, hajat, istikharah, dll … kalo dari sekarang ihsan sudah males gimana nanti kalo sudah punya istri dan anak”.

Berangkat dari nasehat ibu, saya mulai melakukannya dari kelas 1 SMK. Setiap jam istirahat yang kebetulan sudah masuk waktu dhuha, saya shalat di mushalla sekolah, kadang makan dulu dikantin baru shalat, kadang sebaliknya.
Karena tidak enak kalo shalat sendirian akhirnya saya mulai ngajak beberapa temen kelas untuk shalat dhuha, Alhamdulillah pada nolak. Akhirnya ada juga satu dua orang yang ikut. Karena kita semua masih dalam tahap belajar rutinin shalat dhuha, tidak jarang juga kami keasyikan jajan dan ngobrol akhirnya waktu istirahatnya selesai yang mengakibatkan kita tidak dhuhaan pada hari itu.

Dan alhamdulilah mulai banyak temen yang shalat dhuha, tidak dari temen kelas, namun ada juga dari kelas lain. Apalagi kalo lagi ada ujian mata pelajaran tertentu, wudhu pun sampai ngantri. Ketika saya kelas 3 semester dua, saya mendapat info bahwa ada beasiswa dari Yayasan Beasiswa Jakarta. Saya mengajukan bersama ketiga temen kelas saya, Alhamdulillah semua dokumen dan syarat yang diperlukan dapat saya dan teman-teman penuhi.

Pengumuman pun tiba, tanpa disangka-sangka kami berempat menerima beasiswa tersebut, padahal kami mendapat kabar bahwa di kelas lain yang mengajukan beberapa orang namun hanya 1-2 orang yang dapat. Dan uang tunai senilai Rp 1.200.000,- kami terima per siswa. Dan inilah awal dari keberkahan shalat dhuha yang saya dapatkan. Alm. Ayah menginginkan saya untuk melanjutkan studi kejenjang perkuliahan, dan akhirnya setelah proses panjang, akhirnya saya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Asuransi Syariah.

Belum genap sebulan saya kuliah, Ayah saya wafat. Alhamdulillah impiannya sudah tercapai yaitu melihat saya bisa kuliah. Dan semenjak Ayah wafat, ibulah yang membiayai kuliah saya dari hasil berdagang nasi uduk setiap pagi didepan rumah.

Allah selalu punya rahasia yang sangat teristimewa bagi setiap hamba-Nya. Semingggu setelah Alm. Ayah wafat saya mendapatkan Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM) dari universitas senilai Rp 5.000.000,-. Inilah “reward” pertama saya di kampus dari Allah karena Shalat Dhuha.

Beberapa atm dan buku rekening beasiswa yang saya dapatkan tak berhenti disitu, Alhamdulillah hampir setiap semester saya mendapatkan beasiswa dari DIPA, BAZIS, Yayasan Beasiswa Jakarta, dll. Kalau ditanya sudah berapa kali saya mendapat beasiswa, saya lupa karena saking bayaknya, tapi saya juga pernah ditolak sama Yayasan Beasiswa Jakarta ketika saya mengajukan di semester 5, namun ketika semester 7 akhirnya dapat. Ada saja jalan dari-Nya sehingga saya bisa mendapatkan beasiswa tersebut.

Baginda Rasulullah SAW bersabda; “pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya”. Lalu para sahabat bertanya; “Ya Rasulullah saw siapa yang sanggup melakukannya?”. Rasulullah saw menjelaskan “membersihkan kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan segala sesuatu (yang dapat merugikan orang lain) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka shalat dhuha dua rakaat , dapat menggantinya”. (HR. Ahmad bin Hambal dan Abu Daud).

Penjelasan tentang hadits ini subhanallah ternyata memang benar adanya. Alhamdulillah setelah melakukan shalat dhuha badan terasa segar, seperti orang yang sering melakukan olahraga pagi setiap harinya. Karena saya termasuk orang yang jarang melakukan olahraga pagi dikarenakan setiap paginya saya harus membantu ibu berdagang nasi uduk didepan rumah, jadi sebelum saya beraktifitas keluar rumah saya shalat dhuha minimal 2 rakaat jika sedang terburu-buru, dan 8-12 rakaat jika sempat.

Jadi bagi orang-orang yang tidak sempat melakukan olahraga pagi, cukup shalat dhuha 2-12 rakaat setiap harinya. Dan saya juga pernah bertanya kepada seorang ulama sepuh yang mempunyai yayasan di desa tersebut ketika saya KKN (Kuliah Kerja Nyata) didesa Cibitung, Bogor bulan Juni-Juli lalu.

“Pak … amalan apa yang membuat bapak walaupun sudah sepuh begini tapi pendengaran dan penglihatannya masih sangat bagus, bahkan bapak masih kuat mencangkul di sawah setiap hari ?”. Bapak ini menjawab “rajinin shalat malam dan dhuha”. Lain lagi seorang nenek yang saya jumpai juga masih di desa tersebut, dan nenek ini pun pendengaran, penglihatannya bahkan ingatannya juga masih sangat bagus ketika menceritakan kisah hidupnya sampai beliau bisa tinggal di desa tersebut.

“Nek … umur nenek berapa nek? Kok nenek masih inget semuanya (kisah hidup) dah?” nenek ini menjawab, “umur nenek sudah ratusan … sejak nenek masih muda nenek sering puasa sunnah (senin kamis) dan shalat dhuha.”
Dalam hadits qudsi, Rasulullah saw bersabda, Allah SWT berfirman “wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat di pagi hari, yaitu shalat dhuha, niscaya nanti akan kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.” (HR. Al-Hakim dan At-Tabrani).

Dan cerita bagaimana saya mendapatkan beasiswa sejak saya kelas 3 SMK sampai sekarang insyaAllah sudah bisa menjawab hadits ini. Dan ternyata shalat dhuha membawa pengaruh positif terhadap penurunan stress. Apabila shalat dhuha dilaksanakan dengan ikhlas, dapat memperbaiki emotional positif, yang dari sisi medis jika kita jalankan secara terus menerus, tepat gerakannya, khusyu, dan ikhlas dapat memelihara immunitas tubuh yang baik dapat membuat individu terhindar dari infeksi, resiko terkena berbagai penyakit.

“Bagi yang sudah shalat dhuha namun belum mendapatkan “reward” dari Allah, sabar dulu … Allah aja sabar nunggu kita shalat dhuha. Kalo Anda memperhatikan saya mulai shalat dhuha dari kelas 1 SMK, Alhamdulillah berbagai macam “reward” baru saya dapatkan ketika saya kelas 3 SMK, berarti butuh 2 tahun.

Yuk shalat dhuha dan rasakan “taste” nya yang menakjubkan” kata Muhamad Ihsan.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah nyata keajaiban sholat Dhuha yang di alami oleh Muhamad Ihsan diatas dan semoga kita bertambah semangat dan istiqomah menjalankan sholat dhuha...aamiin


Baca juga :