KEBANGKITAN ISLAM DI DUNIA BARAT

KEBANGKITAN ISLAM DI DUNIA BARAT

SUARANETIZEN.COM - Saat ini sedang terjadi kebangkitan Islam di dunia barat, di Amerika Serikat setiap hari ada orang yang masuk Islam. Demikian kata Ustadz Syamsul Arifin Nababan pada pengajian halaqah shubuh di masjid Az Zikra Sentul Bogor.

Ustadz Syamsul yang juga seorang mantan pendeta mengaku sering berdakwah ke negara paman Sam tersebut, ia mengatakan bahwa di Amerika kini sudah banyak masjid berdiri.

“Saya tiap tahun berdakwah ke Amerika, disana banyak masjid, bahkan di Las Vegas pun ada masjid. Selain itu gereja-gereja sudah mulai ditinggalkan, gereja banyak yang dijual karena sudah tidak laku, seperti di New York Gereja dijual jadi cafe,” ujarnya.

Ustadz Syamsul atau biasa dipanggil Ustadz Bernard Nababan mengatakan meskipun Islam sering dihujat tetapi makin banyak orang yang masuk Islam.

“Orang-orang kafir selalu memusuhi Islam, hampir setiap hari Islam dihina dan dicaci maki namun setiap hari pula ada orang yang masuk Islam di Amerika. Usaha apapun untuk menghancurkan kebenaran itu tidak akan berhasil. Dan Bisa jadi 30 tahun mendatang Amerika akan jadi negeri Islam,” ujar Ustadz Syamsul yang disambut takbir oleh jamaah.

 

GIMANA DENGAN RUSIA????

Sedangkan dari Rusia, berdasarkan laporan Pusat Studi 'Livada' Rusia menunjukkan bahwa jumlah kaum muslimin terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikat di negara Federasi tersebut. Sementara jumlah kaum atheis mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kaum Muslimin bertambah dari 3% menjadi 15% dari keseluruhan jumlah penduduk.

Berdasarkan hasil laporan tersebut menunjukkan bahwa 70% penduduk Rusia yang berjumlah 143 juta jiwa menganut mazhab Kristen orthodox pada awal tahun 2013, sementara hasil laporan lembaga yang sama pada tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah mereka mencapai 80%. Dengan demikian, jumlah kaum muslimin meningkat 9% sedangkan jumlah penganut Kristen menurun hingga 6%.

 

GIMANA DENGAN INGGRIS ?

Agama Islam menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan di Inggris. Sebuah situs berita, Daily Mail, bahkan menyebut Islam adalah masa depan. Hal itu merujuk pada fakta bahwa semakin banyaknya gereja di London yang kosong. Sementara, masjid di London justru selalu penuh sesak oleh jamaah.

Daily Mail memotret suasana Gereja St George pada saat pelayanan pagi. Di gereja tersebut hanya terlihat 12 orang yang sedang beribadah. Padahal, gereja yang dibangun pada awal abad ke-18 tersebut didesain untuk menampung 1.230 orang. Pemandangan yang sama juga terlihat di gereja St Mary. Di rumah ibadah umat Kristiani itu, hanya ada 20 orang saja yang mengikuti ibadah.

Sementara dua gereja nyaris kosong, sebuah masjid yang letaknya tak jauh dari kedua gereja tersebut justru penuh sesak oleh jamaah. Masjid itu sendiri tidak lebih dari sebuah ruangan kecil sewaan di pusat kota, dan hanya dapat menampung sekitar 100 orang saja. Namun, pada hari Jumat, jumlah jamaah membengkak menjadi tiga sampai empat kali kapasitas ruangan, sehingga jamaah tumpah keluar ke jalan.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa tren saat ini Islam adalah agama satu masa depan. Dalam sepuluh tahun terakhir, telah terjadi penurunan orang yang mengaku beragama Kristen di Inggris dan Wales. Dari yang semula 71,7 persen, kini menjadi 50,3 persen dari populasi.

Sebagian besar umat Muslim juga berusia muda. Setengah dari umat Muslim di Inggris berusia di bawah 25 tahun. Diperkirakan dalam 20 tahun ke depan, Muslim lebih aktif di negara ini daripada Kristiani.(republika)

 

GIMANA DENGAN PERANCIS ??

Subhanallah,setiap tahun sebanyak 10ribu rakyat prancis masuk islam.

Perkembangan Islam di Perancis saat ini sangat menggemberikan. Badan Statistik resmi di Perancis mengungkapkan bahwa dalam satu tahun, ia mencatat ada 10 ribu warga Perancis yang masuk Islam. Hal ini sesuai dengan apa yang ditampilkan oleh penelitian kementerian dalam Negeri Perancis.

Medan, 3/4 (ANTARA) - Perkembangan Islam di Prancis dalam sepuluh tahun terakhir terbilang cukup pesat, terutama di kalangan usia muda yang tengah mencari identitas diri.

“Generasi muda di Prancis yang masuk Islam cukup tinggi, terutama usia 15-20 tahun,” ujar Kepala Dinas Kominfo Sumut H Eddy Syofian, sebagaimana disampaikan melalui surat elektronik dan diterima ANTARA di Medan, Jumat malam.

Ia tengah berada di Paris, Prancis bersama rombongan pemuka agama Sumut yang melakukan kunjungan muhibah ke sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah.

Menurut Eddy Syofian, pesatnya perkembangan Islam di negara itu disampaikan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Prancis, Zulkifli Zanti Arbi, ketika baru-baru ini bertemu rombongan di Masjid Al Jamik, masjid tertua di Prancis yang dibangun tahun 1922.

Zulkifli sebagaimana dikemukakan Eddy Syofian, memperkirakan perkembangan Islam di Prancis akan semakin pesat dalam sepuluh tahun ke depan.

Apalagi, katanya, pemerintah Prancis tidak melarang warganya untuk memeluk agama atau tidak, sehingga sama sekali tidak ada hambatan dalam melaksanakan dakwah.

Tentang pesatnya perkembangan Islam di Prancis juga dikemukakan Isabella, pemandu rombongan muhibah pemuka agama Sumut yang berkebangsaan Prancis.

Menurut dia, jumlah penganut Islam di Prancis dewasa ini mencapai 15 persen dan menjadi agama kedua terbesar setelah Kristen.

Isabella yang juga mengaku telah memeluk agama Islam itu mengatakan, saat ini telah berdiri Pusat Dakwah Islam Eropa di Masjid Ar Rahmah, masjid terbesar di Prancis yang sedang dalam tahap pembangunan.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Prof Dr H Abdullah Syah MA dan Ketua MUI Kota Medan Prof DR HM Hatta berpendapat, kalangan generasi muda di Eropa kini dalam masa mencari identitas.

“Saat mereka mencari satu ketenangan dan kehidupan yang baik, muncul perkembangan Islam yang membawa akhlak tanpa mengabaikan rasionalitas, sehingga mereka memilih Islam,” ujar Abdullah Syah.

 

GIMANA DENGAN BELANDA ? yang ini lebih HOT......

 

Perkembangan Islam di Belanda semakin menemukan arah kedepan dan pertumbuhannya semakin mendapatkan perhatian mendalam dari warga Belanda. Maka pembangunan masjid sebagai wadah untuk mengayomi umat muslimin di Belanda dalam melakukan ibadah ajaran Islam (shalat berjamaah, shalat jumat, dll) dan kegiatan-kegiatan keagamaan Islam lainnya seperti pengajian, pengajaran rutin mengenai Islam, penyebaran dakwah, pengumpulan zakat, sedekah dan pengurusan hewan kurban perlu dibangun. Dan seiring dengan jumlah kaum muslimin yang bertambah, maka tidak heran lagi kalau sampai saat ini, jumlah masjid di Belanda juga bertambah banyak. Pada tahun 1990 saja, jumlah Masjid yang terdapat di seluruh Belanda sudah mencapai 300 Masjid. Ini meningkat jauh dari tahun 1971, yang ketika itu terdapat hanya beberapa gelintir buah, diantaranya Masjid Mubarak dan Masjid Maliki An Nur di Balk, yang didirikan oleh anggota eks-tentara KNIL (Koninklijk Nederlandse Indische Leger).

Pembangunan masjid sebagai sarana ibadah umat muslimin akan semakin berlanjut , mengingat semakin besarnya jumlah masyarakat Belanda yang masuk Islam dan bertambahnya pendatang asing muslim dari berbagai negara. Namun, karena kondisi pembangunan yang semakin padat dan luas tanah negara yang sudah tidak memungkinkan untuk didirikan bangunan-bangunan baru, maka tidak heran apabila banyak ditemukan mesjid bekas gereja di sekitar kota-kota besar Belanda. Pihak gereja dan yayasan-yayasan agama umat Kristen menjual aset-aset kepada masyarakat umum, baik dijadikan tempat hiburan, museum ataupun tempat ibadah lainnya, karena kian merosotnya angka jamaat mereka yang aktif beribadah di gereja-gereja, yang disebabkan oleh krisis keyakinan dari warga Belanda kepada ajaran Kristen.


Salah satu masjid bekas gereja adalah Masjid Baitul Hikmah yang merpakan bekas Gereja Immanuel di Heeswijkpein, Moerwijk kota Den Haag. Dari luar bangunan itu tidak tampak mirip Masjid pada umumnya, rumah panjang bertingkat dua, tanpa kubah. Suasana Masjid baru terlihat bila masuk kedalam yang terdapat mihrab dan sajadah yang membentang panjang. Masjid lain yang dulunya Gereja adalah Masjid Tafakkur di Rotterdam, yang diprakarsai oleh organisasi Centrum Santoso Suriname. Masjid yang terletak di Amsterdam Selatan ini, memiliki luas gedung 520 m2, terbagi dalam dua tingkat. Masjid Tafakkur ini dapat menampung sekitar 250 jamaah. Terdiri dari ruangan shalat, ruangan diskusi, ruangan belajar dan ruangan pertemuan.

Di Belanda juga dapat kita temukan sekolah-sekolah Islam dengan model pengajaran Islam, mata pelajaran Islam dan suasana Islami. Pada tahun 2006 setidaknya ada 47 buah sekolah dasar Islam yang terdapat di Belanda, dan dua buah sekolah menengah yaitu College Islam Amsterdam sejak tahun 2001 dan Ibnu Khaldun Pesantren di Rotterdam sejak tahun 2001. Adapun universitas Islam sejak tahun 2005 mungkin baru empat lembaga yang dianggap resmi oleh Pemerintah Belanda. Namun dengan sedikitnya lembaga pendidikan perkuliahan Islam di Belanda tidak menyurutkan arus pemikiran Islam di Negeri Kincir Angin tersebut. Justru malah menjadi pengorbit kaum cendekiawan dari berbagai negara dengan dibimbing oleh pemikir-pemikir Islam ternama sebut saja seperti Abu Hamid Nasr Zaid yang telah mengajar di Universitas Leiden.

Ditekan Wilders, Jumlah Warga Belanda yang Memeluk Islam Bertambah

Semenjak tokoh anti-Islam Geert Wilders berulah, kian banyak warga Belanda yang memeluk Islam. Hal itu terungkap Dari Hari Peralihan Keyakinan Muslim Belanda yang digagas Pusat Dialog Lintas Budaya Kuwait di Utrech, Ahad (6/5) .

Salah seorang peserta, Noureddine Steenvorden, seorang pekerja sosial yang memeluk Islam delapan tahun lalu mencatat semakin banyak warga Belanda yang tertarik dalam Islam.

“Dua bulan lalu, pria Kristen berusia 83 tahun menjadi Muslim. Ia tertarik masuk Islam karena ada dialog tentang Islam. Perlu anda tahu, kami dibesarkan dalam lingkungan tanpa azan. Sebabnya, kami tidak tahu tentang Islam,” kata dia seperti dikutip kuna.net, Senin (7/5).

Peserta lain, Lee Ravenberg mengatakan pernyataan Wilders tentang Islam adalah agama jahat yang memicu warga Belanda untuk (ingin) tahu tentang Islam. Ia pun menyelidiki tentang Islam. “Ternyata aku mendapatkan hidayah,” kata dia.

Melihat fenomena itu, Jamal Al-Shatti, anggota dewan dari Pusat Dialog Lintas Budaya Kuwait, mengatakan dialog tentang Islam memainkan peranan penting. Sebab, ada semacam eksplorasi informasi tentang Islam. Dari eksplorasi itu, pesan Islam dengan mudah dapat diterima.


Dan masih banyak lagi perkembangan2 islam di negara lainnya yg belum saya posting,seperti di jerman,belgia,dll...

Yang jadi pertanyaannya adalah pedang siapakah yang memaksa jutaan orang eropa tiap tahun masuk islam , seperti kata tetangga sebelah bahwa agama islam disebar dengan pedang .(suaranetizen.com)