Teman-teman tentunya masih ingat dengan kisah Nabi Muhammad yang dipayungi pohon,waktu itu beliau masih kecil.Bagaimana kabarnya pohon itu sekarang ?
Pohon ini biasa di sebut sahabi artinya pohon yang diberkati. Karena pohon tersebut mampu bertahan hidup di tengah ganasnya gurun Yordania selama lebih dari 1400 tahun.
Letak pohon tersebut di bagian utara padang pasir Yordania. Dalam radius ratusan kilometer, tak ada pohon lain yang hidup, menemani sang sahabi.
Jadi bisa dibilang pohon itu kesepian karena tak ada teman sesama pohon disekitarnya.
Pohon yang 'kesepian' ini dipercaya sebagai saksi pertemuan biarawan Kristen bernama Bahira dengan Nabi Muhammad.
Beberapa kitab klasik yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Sa'd al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang kisah Bahira yang bertemu dengan bocah kecil calon rasul terakhir. Saat itu Muhammad cilik yang baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan dagang ke Suriah.
Bahira berjumpa dengan kelompok kafilah tersebut dan mengajak mereka untuk beristirahat. Bahira telah mendapat firasat kalau ia akan bertemu dengan sang nabi akhir zaman. Diperhatikannya masing-masing tamu. Namun tak satupun di antara mereka yang memiliki tanda-tanda kenabian.
Ternyata masih ada satu anggota rombongan yang tidak ikut masuk ke tempat Bahira. Muhammad kecil waktu itu diminta menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta.
Bahira takjub menyaksikan cabang pohon tersebut merunduk untuk melindungi sang pemuda dari terpaan panas matahari. Bahira pun meminta agar bocah kecil tersebut diajak berteduh dan makan.Dikisahkan juga bahwa gumpalan awan memayungi Muhammad ke manapun beliau pergi.Dan hal itu juga termasuk tanda-tanda kenabian Muhammad Saw.
Dari situlah sang biarawan yakin kalau pemuda itu memang benar-benar nabi yang sudah dijanjikan kedatangannya dalam kitab-kitab terdahulu.
Bahirapun berpesan kepada Abu Talib untuk menjaga pemuda cilik itu, karena kelak anak tersebut akan membawa berkah kebaikan bagi umat manusia.
Kini,1400 tahun kemudian, pohon yang pernah memayungi Nabi Muhammad itu masih berdiri tegak, menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah gurun...Subhannalloh.
Sebenarnya,penemuan kembali pohon itu terjadi secara tak sengaja. Menurut situs Last Prophet, Pangeran Ghazi bin Muhammad menemukan manuskrip tentang pohon tersebut ketika sedang memeriksa arsip negara.
Jika dirunut dari naskah-naskah tua tersebut, kemungkinan besar tempat terjadinya pertemuan Bahira dan Muhammad kecil adalah di gurun Yordania.
Sejumlah ilmuwan dan cendekiawan pun diminta untuk memeriksa area tersebut. Berdasarkan pengamatan mereka, memang benar pohon tua tersebut yang disebutkan dalam catatan Bahira.
Dilansir Green Prophet, Pangeran Ghazi menyebutkan,"Rasulullah duduk di bawah pohon ini." Dan kenyataan bahwa pohon itu bersedia merundukkan cabang-cabangnya demi Muhammad merupakan bukti mengenai kesaksiannya terhadap kerasulan Muhammad. "Karena itulah kami menyebutnya sahabi dalam bahasa Arab."
Pohon tersebut sekarang dilestarikan oleh pemerintah. Disekeliling pohon itu dilindungi pagar dan keberadaannya dipantau secara rutin.
Siapapun diperbolehkan menyentuh dan berlindung di bawah cabangnya yang senantiasa rimbun dan indah.
Pohon tersebut pasti sangat bahagia karena pernah menyaksikan dan memayungi kanjeng Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wasallam.
Foto : Merdeka